Allah SWT telah memberikan aturan-aturan dalam hidup setiap hambaNya baik secara vertikal maupun horisontal, hubungan antara manusia langsung dengan Sang Maha Hidup dan hubungan manusia dengan Alam sekitarnya. Aturan-aturan itu diwahyukan-Nya melalui beberapa RosulNya yang memang ditugaskan untuk mensiarkan hal tersebut (Aturan Hidup).
Beberapa mahluk berjalan menuruti aturannya. Tumbuh-tumbuhan hanya akan hidup bila alam dan lingkungan mendukung terhadap perkembangannya, seperti pohon teh hanya akan hidup di dataran tinggi yang dingin kalau pun ada teh tumbuhan di dataran rendah yang memiliki panas yang cukup kuat maka akan dilakukan penyesuaian suhu dengan dataran tinggi. itu kalau ada. itu hanya contoh kecil mungkin. masih banyak lagi contoh yang yang nggak mungkin saya sebutkan disini.
Adalah mahluk yang bernama "Manusia" yang dalam Al-Qur'an disebutkan mahluk paling sempurna. (Baca Q.S At Tiin ayat 4 dijelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna. ”Sungguh telah kami ciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Artinya ayat tersebut mengisyaratkan bahwa
secara fisik, jelas kesempurnaan telah Allah berikan kepada kita sebagai manusia. Dalam sebuah hadits pun Rasulullah menerangkan : ”Sesungguhnya aku diutus ke dunia untuk menyempurnakan akhlak” (Al Hadits).
Dari hadits ini Rasulullah SAW mengisyaratkan bahwa setelah Allah menyempurnakan fisik kita, melalui Rasul-Nya Allah memberikan kesempatan pada kita untuk menyempurnakan akhlak kita baik akhlak kepada Allah, akhlak kepada sesama dan juga akhlak kepada alam semesta.)
Namun karena manusia memiliki kecenderungan menuruti hawa nafsunya, maka mereka sering kali melanggar aturan-aturan yang telah dibuat untuk alam semesta.
Memang tidak semua manusia memiliki sifat yang sama ada sebahagian dari mereka yang juga memiliki akhlak yang lebih baik antara mereka dari takaran manusia. Bahkan sebahagian itu sering kali memperingkatkan. Dan mereka yang diperingatkan mengikutinya. Akan tetapi sesaat kemudian lupa atau sengaja melupakannya.
Itulah manusia kadang dia menuruti untuk kembali ke jalan Allah. Hal ini terjadi jika nafsu lunaknya bekerja. Tetapi kala nafsu tidak lagi bisa diajak berembug dan manusia sudah keluar dari aturan dan tatanan yang berlakukan oleh Allah SWT, siapa lagi yang akan memberikan peringatan..??
Bila kita masa berada dijaman kenabian sebelum munculnya nabi Muhammad maka Allah akan menurunkan wahyu-wahyunya untuk memperingatkan kita. Namun kita berada dijaman dimana sudah tidak ada lagi nabi muncul dipermukaan bumi ini karena memang Rosulullah SAW merupakan Nabi sekaligus Rosul terakhir yang diperintah Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia dimuka bumi ini.
Nah sekarang apa yang harus kita lakukan dengan kondisi kita saat ini..?? jawabannya ada dalam al-qur'an karena memang itu Wahyu yang diturunkan dari langit melalui Rosulullah SAW. Bila mana mahluk yang bernama manusia menjalankan apa yang ada dalam al-qur'an dengan sebenar-benarnya niscaya alam semesta ini akan tetap bersahabat dengan kita. Nabi besar Muhammad SAW datang dengan mengemban misi yang sangat akbar yakni men-sejalankan manusia dengan alam semesta.
Dalam Surat Al-Hajj ayat 18. Allah berfirman yang Artinya :
"Apakah kamu tidak mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada dilangit, di bumi, matahari, bulan, bintang-bintang, gunung-gunung, pohon-pohonan, hewan-hewan yang melata dan sebagian besar daripada manusia ? dan diantara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya....."
Dari penggalan ayat diatas kita ketahui bahwa seluruh mahluk dimuka bumi ini tunduk dalam aturan Ilahi Robbi namun untuk mahluk yang bernama manusia hanya sebagian yang tunduk kepada aturan Allah SWT dan sebagian yang lainnya bahkan telah ditetapkan akan menerima azab. Semestinya seluruh manusia dibumi ini harusnya tunduk dengan aturan Allah SWT agar tidak ada jurang pemisah antara alam dan manusia. Yang lebih berpotensi menciptakan jurang pemisah antara alam dan manusia adalah tingkah laku yang penuh kemaksiatan. distu pihak ada benda-benda mati, tumbuh-tumbuhan, binatang-binatang yang senatiasa bertasbih, bersujud, dengan khusyuknya. sementara manusia menjadi pihak lain yang membangkang.
Itulah tugas yang diemban Rosulullah SAW. Dan kini tinggal kembali kepada kita akan kita mengikuti apa yang ada dalam nafsu kita atau mengikuti aturan main dalam hidup yang telah dituangkan penuh dalam Al-Quran..??
Jawabannya ada pada diri kita masing-masing..
Sumber : Al-Qur'an, Buku Mukjizat Mutiara Kepribadian Rosulullah SAW karya: M. Mutawalli Asy-Sya'rawi dan M. Farid Barakbah
Selasa, Oktober 06, 2009
Antara Alam Semesta dan Mahluk yang bernama Manusia
Label:
alam semesta,
Allah,
Azab,
gempa,
iman,
islam,
M farid Barakbah,
M Mutawalli Asy-Sya'rawi,
Mukjizat,
religi,
Rosulullah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
BARA @PI Headline Animator
My Headlines
Motivasi Hari Ini
Terjemahkan
Sohib-sohib ku
Link Sohib
Silahkan di Klik...
Lencana Facebook
Bisnis ku
Atau Disini..!!!
Cari Blog Ini
Arsip Blog
Kategori
alam semesta
(3)
Allah
(2)
as
(1)
Azab
(1)
bencana
(5)
berita
(2)
biadab
(1)
bisnis online
(5)
candoleng-doleng
(1)
detik.com
(3)
gagal
(2)
gay
(1)
gempa
(5)
hidup
(1)
iman
(1)
inspirasi
(5)
internet
(5)
islam
(1)
kpk
(2)
manusia
(7)
motivasi
(19)
Muhammdad SAW
(2)
Mukjizat
(2)
opera
(1)
padang
(1)
pariaman
(1)
Pendidikan
(3)
Politik
(21)
religi
(8)
Renungan
(3)
seni dan budaya
(7)
serba gratis
(3)
1 komentar:
Iya benar, semua aturan sudah ada hukum sudah ada dalam alquran, dan tidak akan ada aturan yang lagi dalam islam selain dalam alquran.
semoga kita termasuk orang yang tunduk kepada allah, agar mendapatkan ampunannya.
Iklan Baris
Posting Komentar