Belum hilang mungkinkisruh hadirnya nabi baru yang berasal dari depok tetangga kampungku. kemudian berkoarnya kembali malaikat jibril ala jakarta. Disusul dengan aliran sesat gaya bebas di pandeglang. Dan beberapa yang lainnya. Kini ada lagi yang terbaru seseorang yang memasukan akidah gaya baru yang sungguh sangat menyesatkan berasal dari Mojokerto Subhanallah..
Adalah Nafian (kalo ngga salah dengar)dia adalah seorang dukun/tabib/paranormal atau apa saja sebutannya yang digiring oleh nafsu ingin segera "dikenal" mungkin membuat kontroversi yang cukup jitu ( gaya artsi ciptain gosip ) tapi sayangnya salah karah.
Yang dia buat untuk menciptakan gosip gombal adalah sebuah akidah yang dianut oleh jutaan umat bahkan milyaran umat dimuka bumi ini. Jelas saja yang merasa akidahnya diobok-obok sewotlah.
Pagi pukul 7-an disebuah tv swasta nasional sang pencetus akidah gaya sesat ini lantang menjawab segala pertanyaan yang dilontarkan oleh petugas yang diundang dari MUI. Bahkan dengan tegas dia melontarkan sebuah fakta yang tidak berfakta "?" Agama islam itu bukan turun diarab tapi di Mojokerto" katanya tegas.
Pasti anda tertawa... jangan tertawa dulu...
"Banyak hal yang tidak diperintahkan dalam alquran tapi dilakukan contohnya sholat dhuhur itu bukan berarti kita disuruh sujud dimasjid tapi disuruh untuk melakukan hal-hal yang luhur. dan lagi dhuhur itu nggak ada yang ada luhur artinya berbudi luhur " lanjutnya kurang lebih ngomong begitu lah dia.
Sang ustad dari MUI sempet tertawa namun ditahan, karena nggak enak lagi live. Kalo saya karena dirumah ya cuek aja saya ngakak sekeras-kerasnya. Saya jadi berfikir orang ini musti ditahan atau di beri pengertian kalo keyakinannya itu salah.
Nah coba saudara-saudara sekalian tolong pikirken... hendak diapakan beliau kanjeng kiai....(nggak jelas / lupa / ) ini ?????
Postingan
2 komentar:
memang sekarang banyak yang seperti itu, tapi kebanyakan bersifat lokal, dan masih bisa diatasi dan diluruskan, meski ada juga yang masih bertahan dengan keyakinannya yang keliru, bagaimanapun kita tetap harus meluruskannya/paling tidak mengingatkannya
Ini sebenarnya fenomena yang mengkhawatirkan juga Bang Anung. Meski tampak kecil, tapi banyak terjadi dimana-mana kasus seperti ini sekarang. Sepertinya pembinaan keagamaan mesti mendapat perhatian yang serius :)
Posting Komentar